Ratusan Nakes Kemenkes Akan Layani Jemaah Haji Indonesia

Ratusan Nakes Kemenkes RI akan mengirimkan ratusan tenaga kesehatan (nakes) untuk melayani jemaah haji Indonesia pada musim haji 2025. Langkah ini diambil untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jemaah haji selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.

Kesiapan Tenaga Kesehatan

Menurut Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Dr. Abdul Rahman, sebanyak 200 tenaga kesehatan, termasuk dokter dan perawat, akan bertugas di Tanah Suci. Mereka akan ditempatkan di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit Haji dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

“Tenaga kesehatan kami akan siap melayani jemaah haji Indonesia yang membutuhkan perawatan medis, baik itu untuk kondisi darurat maupun perawatan rutin selama di Arab Saudi,” ujar Dr. Abdul Rahman dalam konferensi pers, Jumat (25/4).

Penyuluhan Kesehatan Sebelum Keberangkatan

Kemenkes juga akan mengadakan penyuluhan kesehatan untuk jemaah haji sebelum keberangkatan. Hal ini bertujuan agar jemaah lebih siap secara fisik dan memahami langkah-langkah pencegahan penyakit yang mungkin terjadi selama di Tanah Suci.

“Penyuluhan ini sangat penting untuk mengurangi risiko kesehatan. Kami akan memberikan informasi tentang cara menjaga kesehatan, menghindari dehidrasi, dan menangani masalah kesehatan ringan,” kata Abdul Rahman.

Layanan Kesehatan di Tanah Suci

Selain tenaga medis, Kemenkes juga akan menyediakan obat-obatan dan peralatan medis yang diperlukan untuk mendukung pelayanan kesehatan selama musim haji. Klinik dan rumah sakit yang ada di Arab Saudi akan didukung dengan teknologi medis terbaru untuk memastikan pelayanan yang optimal.

“Setiap jemaah haji yang membutuhkan pertolongan medis akan segera mendapat penanganan yang cepat dan tepat,” tambahnya.

Komitmen Pemerintah dalam Pelayanan Haji

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji. Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Agama dan pihak Arab Saudi untuk memastikan kelancaran ibadah haji, termasuk aspek kesehatan.

“Dengan dukungan tenaga medis yang cukup dan fasilitas yang memadai, kami berharap jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan lancar dan kembali dalam kondisi sehat,” tutup Abdul Rahman.