
73 Personil INASAR Bertolak ke Lokasi Gempa Myanmar
73 personil INASAR dari Tim SAR Indonesia diberangkatkan ke Myanmar untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan pasca-gempa yang melanda negara tersebut pada 29 Maret 2025. Tim ini terdiri dari anggota Basarnas, tenaga medis, serta relawan yang siap memberikan bantuan di lokasi bencana.
Kesiapan Tim INASAR untuk Membantu Myanmar
Tim INASAR yang diberangkatkan mengusung berbagai peralatan canggih untuk mendukung pencarian korban yang terjebak dalam reruntuhan. Mereka juga membawa obat-obatan dan perlengkapan medis untuk membantu pemulihan kesehatan para korban gempa. “Tim kami telah dilatih untuk menghadapi situasi darurat dan bencana besar seperti ini. Kami siap membantu sejauh mungkin,” kata Kepala Basarnas, Marsdya TNI Henri Alfiandi, dalam keterangannya.
Rincian Penugasan di Myanmar
INASAR diberangkatkan dengan menggunakan pesawat terbang dari Jakarta menuju Myanmar. Tim akan fokus pada operasi pencarian di daerah yang terparah terdampak gempa, di mana akses ke beberapa wilayah masih terhambat. Selain melakukan pencarian korban, tim ini juga akan memberikan pertolongan medis dan mendistribusikan bantuan ke daerah-daerah yang sangat membutuhkan.
Gempa yang Meluluhlantakkan Myanmar
Gempa berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang Myanmar pada 29 Maret 2025, menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah, terutama di kota-kota besar seperti Yangon dan Mandalay. Ribuan orang diperkirakan terluka dan terjebak di reruntuhan bangunan, sementara banyak lainnya mengungsi akibat kerusakan rumah dan fasilitas umum. Tim penyelamat dari berbagai negara kini tengah berusaha untuk menolong sebanyak mungkin korban yang masih terjebak.
Solidaritas Internasional dalam Penanggulangan Bencana
Keberangkatan Tim INASAR ke Myanmar merupakan bukti solidaritas Indonesia terhadap negara tetangga yang dilanda bencana. Pemerintah Indonesia melalui Basarnas berkomitmen untuk memberikan bantuan sebaik-baiknya, tidak hanya berupa pencarian korban, tetapi juga dalam upaya rehabilitasi pasca-gempa.
Harapan untuk Pemulihan Cepat
Dengan kehadiran tim SAR dari Indonesia, diharapkan proses pencarian korban dan pemulihan di Myanmar dapat berlangsung lebih cepat. Tim INASAR akan berkoordinasi dengan otoritas setempat dan tim penyelamat internasional untuk memberikan bantuan yang maksimal bagi korban gempa.