Polri Berduka, Dua Anggota Brimob Gugur Ditembak KKB

Polri  berduka. Dua anggota Brimob dari Satuan Gegana, yakni Brigadir Kepala (Bripka) Andi Pratama dan Brigadir (Brg) Firman Rahmat, gugur akibat serangan tembakan yang dilancarkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua pada 18 Mei 2025. Insiden tersebut terjadi di daerah sekitar Kabupaten Nduga, saat kedua anggota Brimob tersebut tengah melakukan patroli pengamanan.

Penyerangan Oleh KKB di Wilayah Nduga

Menurut Kapolda Papua, Irjen Pol. Rudolf A. P. Sianipar, kedua anggota Brimob ditembak di saat mereka tengah melakukan tugas rutin untuk menjaga keamanan di wilayah yang rawan konflik. KKB yang diketahui aktif di wilayah pegunungan Nduga tersebut, sebelumnya sudah seringkali melakukan serangan terhadap aparat keamanan dan warga setempat.

“Ini adalah serangan yang sangat tragis. Keduanya berjuang dengan penuh keberanian untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut. Namun, takdir berkata lain. Kami akan mengejar para pelaku untuk memberikan keadilan,” ujar Irjen Pol. Sianipar.

Polri Mengutuk Keras Tindakan KKB

Polri mengutuk keras serangan tersebut. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas gugurnya dua anggota Brimob yang sudah berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas di Papua. “Kami sangat berduka. Tindakan KKB yang terus mengganggu kedamaian harus dihentikan. Kami akan terus berusaha memberantas kelompok ini dan menjaga keamanan di Papua,” kata Kapolri.

Selain itu, Polri juga mengingatkan bahwa operasi pengejaran terhadap KKB akan terus dilakukan dengan melibatkan semua elemen kepolisian dan TNI. Pihak keamanan juga akan meningkatkan patroli untuk mencegah adanya serangan susulan.

Proses Evakuasi dan Penghormatan Terakhir

Setelah serangan tersebut, jenazah kedua anggota Brimob langsung dievakuasi ke Kota Jayapura untuk dilakukan otopsi dan penghormatan terakhir. Proses evakuasi dilakukan dengan pengawalan ketat oleh aparat kepolisian. Upacara penghormatan kepada kedua pahlawan tersebut akan dilaksanakan di markas Brimob Papua.

Anggota keluarga dan rekan sejawat turut mengungkapkan rasa kehilangan atas peristiwa ini. Salah satu rekan Brimob yang turut dalam evakuasi, Briptu Dedi, mengatakan, “Kami sangat kehilangan sahabat kami. Mereka adalah sosok yang sangat berdedikasi dalam menjaga keamanan wilayah ini.”

Respons Masyarakat Papua dan Komitmen Keamanan

Masyarakat Papua yang selama ini hidup dalam kondisi penuh tantangan menyatakan keprihatinannya atas peristiwa ini. Banyak tokoh masyarakat yang mendesak agar pihak kepolisian dan pemerintah terus memperhatikan masalah keamanan di Papua, termasuk dalam mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh KKB.

“Ini bukan hanya masalah keamanan aparat, tetapi juga masalah keamanan bagi masyarakat kami. Kami berharap pihak keamanan terus hadir dan mengamankan wilayah kami,” ujar salah satu tokoh masyarakat Papua.

Penutupan

Polri berjanji akan terus meningkatkan kewaspadaan dan mengintensifkan operasi di wilayah rawan konflik di Papua. Upaya untuk menanggulangi teror KKB akan menjadi prioritas, dan Polri serta TNI akan bersinergi dalam mengembalikan kedamaian di Papua. Pengorbanan dua anggota Brimob ini akan dikenang, dan mereka dihormati sebagai pahlawan negara yang telah gugur dalam menjalankan tugas mulia.