BPS Gelar Kegiatan Statistik Tanaman Pangan Tahun 2025

BPS Gelar Kegiatan statistik tanaman pangan tahun 2025 sebagai upaya untuk memperkuat basis data sektor pertanian nasional. Kegiatan ini bertujuan mendapatkan data yang akurat dan mutakhir terkait produksi, luas panen, serta produktivitas komoditas utama seperti padi, jagung, dan kedelai.

BPS Gelar Kegiatan Tujuan Pengumpulan Data Statistik

Kegiatan statistik ini penting untuk mendukung perencanaan dan evaluasi kebijakan ketahanan pangan nasional. Dengan data yang valid, pemerintah pusat dan daerah dapat merancang program yang lebih tepat sasaran, seperti subsidi pupuk, distribusi benih unggul, serta pengaturan pola tanam.

Selain itu, data ini juga mendukung kepentingan lintas sektor, termasuk perdagangan, investasi pertanian, dan pengembangan teknologi pangan.

Metodologi dan Pelaksanaan

BPS akan menerapkan metode survei berbasis area (Area Sampling Frame/ASF) yang sudah terbukti efisien dan akurat dalam pemetaan lahan. Survei akan dilakukan secara bertahap sepanjang tahun 2025 dan melibatkan petugas lapangan terlatih di seluruh provinsi Indonesia.

Kepala BPS, Margo Yuwono, menyatakan bahwa teknologi seperti citra satelit dan aplikasi pemetaan digital akan digunakan untuk memastikan keakuratan hasil. Pelibatan penyuluh pertanian dan dinas pertanian daerah juga menjadi bagian dari kolaborasi lintas instansi.

Manfaat untuk Petani dan Pembangunan Pertanian

Dengan tersedianya data yang akurat, petani akan diuntungkan karena intervensi pemerintah menjadi lebih terarah. Contohnya, estimasi kebutuhan pupuk dan distribusi bantuan bisa menyesuaikan kondisi riil lapangan.

Lebih jauh, hasil survei ini juga akan memperkuat posisi Indonesia dalam forum pangan internasional, karena data yang dikompilasi dapat menjadi acuan kredibel dalam perumusan kebijakan global.

Harapan dan Dukungan

BPS mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk petani dan pemerintah daerah, untuk mendukung kegiatan ini. Kolaborasi yang baik diharapkan mempercepat penyediaan data yang berkualitas demi ketahanan pangan berkelanjutan.

Dengan kegiatan statistik tanaman pangan ini, pemerintah berharap tercipta pembangunan pertanian yang inklusif, berbasis data, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani.